Monday, May 16, 2011

‎Guru Penjana Transformasi Pendidikan Negara












Bersatu kita menuju paradigma yang baharu
Satu tekad dan harapan menyahut cabaran dunia
Pendidik berkualiti demi mencapai visi
Dengan azam yang murni membentuk akhlak terpuji

Guru mendidik insan dengan setulus hati
Membimbing generasi masa depan
Guru Penjana Transformasi Pendidikan Negara
Menjayakan hasrat yang murni Satu Malaysia

Pendidik berinovasi menghasilkan kreativiti
Bersedia hadapi cabaran
Arus tanpa sempadan

Pendidik yang berkualiti
Membentuk akhlak terpuji
Mengimbangkan rohani
Jati diri dan jasmani

Guru mendidik insan dengan setulus hati
Membimbing generasi masa depan
Guru Penjana Transformasi Pendidikan Negara
Menjayakan hasrat yang murni Satu Malaysia
Satu Malaysia... Satu Malaysia

Lagu & Lirik : Rosman Adam



Sumber :

http://pajatsong.blogspot.com/2011/04/tema-hari-guru-1972-2011.html

http://www.youtube.com/watch?v=VbRaRSb361I

Thursday, May 5, 2011

Hari Jumaat

Assalamualaikum kepada semua pelawat blog khairi diharap anda semua berada dalam keadaan sihat dan diberkati hidup. Mohon maaf dari khairi sekiranya setiap apa yang dikongsi terdapat kesilapan ataupun bercangah dengan apa yang anda semua tahu. Sekiranya terdapat maklumat yang bercangah dengan anda sila tinggalkan comment dan bagi maklumbalas dalam blog ini. Kerjasama dari anda amat khairi hargai...

# Keutamaan hari Jumat adalah:

1)-Sebaik-baik hari

Sabda Nabi Shalallaahu 'alaihi wa sallam : “Hari terbaik yang memancarkan sinar mataharinya ialah hari Jumaat. Padanya diciptakan Adam AS, padanya dimasukkan dia ke dalam syurga dan padanya dikeluarkan dia darinya. Dan tidak akan berlaku hari Kiamat kecuali pada hari Jumaat.” (Sahih Muslim: 854 )

2)-Hari Kiamat datang pada hari Jumaat.
Rasulullah shalallaahu 'alaihi wa sallam menjelaskan, “Tidaklah makhluk melata kecuali pasti sangat cemas pada hari Jum’at sejak subuh tiba hingga matahari terbit, karena takut jika kiamat datang. Kecuali manusia dan jin.” (HR Ibnu Hibban).

3)-Pada hari Jumaat ada saat dikabulkannya Do’a
Rasulullah saw bersabda: “Pada hari itu ada saat dimana tidaklah seorang hamba yg muslim berdoa sedang ia juga mendirikan shalat,lalu ia memohon kepada Allah sesuatu,kecuali ia akan diberi.” (Hr. Bukhori)

4)-Hari pengampunan Dosa
Rasulullah saw bersabda, ” Dari shalat sampai shalat pada shalat 5 waktu dan Jum’at sampai Jum’at,dari ramadhan sampai ramadhan berikutnya adalah penebus dosa dosa diantaranya jika pada masa itu dosa dosa besar dijauhi.” ( HR. Muslim ). Atau dalam riwayat lain Rasulullah menjelaskan, “Barangsiapa berwudlu dengan baik, kemudian mendatangi Jum’at lalu mendengarkan dan diam,diampuni dosanya antara Jum’at itu dengan Jum’at sebelumnya,dan ditambah 3 hari.” ( HR.Muslim ).


# Yang Hendaknya kita lakukan pada hari Jumat adalah:

1)-Mandi dan berwangi-wangian (bagi lelaki saja).
Rasulullah Shalallaahu ‘alaihi wa sallam berkata: “Mandi pada hari Jumaat itu wajib bagi setiap orang yang sudah baligh. Hendaklah dia menggosok gigi dan memakai wewangian jika mempunyainya.” (Shahih, al-Bukhari:880, Muslim:846). Mandi Jumat ini diwajibkan bagi setiap muslim pria yang telah baligh, tetapi tidak wajib bagi anak-anak, wanita, orang sakit dan musafir. Sedangkan waktunya adalah sebelum berangkat sholat Jumat. Adapun tata cara mandi Jumat ini seperti halnya mandi janabah biasa. Rasulullah bersabda yang artinya, “Barang siapa mandi Jumat seperti mandi janabah.” (HR. Bukhari dan Muslim)

2)-Memperbanyak shalawat kepada Rasulullah Shalallaahu ‘alaihi wa sallam.
Nabi Shalallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Sesungguhnya sebaik-baik hari ialah hari Jumaat, maka perbanyakkanlah shalawat ke atas ku pada hari tersebut. Sesungguhnya shalawat kalian akan diperlihatkan kepadaku.” (Shahih, Abu Daud:1047, dishahihkan oleh al-Arnaouth)

3)-Memperbanyak berdoa terutama diakhir waktu ashar.
Rasulullaah Shalallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Pada hari Jumaat terdapat dua belas jam, pada waktu itu tidaklah seorang hamba Muslim memohon sesuatu kepada Allah melainkan Dia akan mengabulkannya. Oleh karena itu, carilah ia diakhir waktu setelah shalat ashar.” (Shahih Abu Daud: 1048, di shahihkan oleh al-Hakim, adz-Dzahabi, an-Nawawi dan al-Albani)

4)-Membaca surah al-Kahfi.
Rasulullah Shalallaahu ‘alaihi wa sallam berkata: “Barang siapa yang membaca surah al-Kahfi pada hari Jumaat, dia akan disinari cahaya di antara dua Jumaat.” (Shahih, al-Hakim:3392, dishahihkan oleh al-Albani)

5)-Bersegera dengan berjalan kaki ke masjid.
Kata Nabi Shalallaahu ‘alaihi wa sallam: “Barang siapa yang mandi pada hari Jumaat (seperti mandi janabat), kemudian bersegera dengan berjalan kaki, tidak menaiki kenderaan, dan mendatangi imam lalu mendengar (khutbah) dan tidak bermain-main, maka adalah baginya setiap langkah (bersamaan) amalan puasa dan solat selama setahun.” (Shahih Sunan Abi Daud: 345, al-Albani menshahihkannya)

6)-Memenuhi shaf terdepan.
Kata Nabi Shalallaahu ‘alaihi wa sallam: “Jika kalian atau mereka mengetahui apa yang terdapat dihadapan shaf paling depan, nescaya akan dilakukan undian. [untuk mendapatkan shaf terdepan]” (Shahih, Muslim:439)

7)-Sholat tahiyyatul masjid apabila tiba di masjid, walaupun imam sedang berkhutbah.
Nabi Shalallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “ Jika salah seorang dari kalian tiba (di masjid) pada hari Jumaat dan imam sedang berkhutbah, maka solatlah dua rakaat dan ringkaskanlah shalat tersebut.” (Shahih, Muslim:875)

8)-Sholat Sunnah Setelah Sholat Jumaat
Rasulullah Shalallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya, “Apabila kalian telah selesai mengerjakan sholat Jumat, maka sholatlah empat rakaat.” Amr menambahkan dalam riwayatnya dari jalan Ibnu Idris, bahwa Suhail berkata, “Apabila engkau tergesa-gesa karena sesuatu, maka sholatlah dua rakaat di masjid dan dua rakaat apabila engkau pulang.” (HR. Muslim, Tirmidzi)

# Yang seharusnya tidak kita lakukan pada hari Jumat adalah:

1)-Datang terlambat ke masjid.
Kata Rasulullah Shalallaahu ‘alaihi wa sallam: “Pada hari Jumaat para malaikat duduk di pintu-pintu masjid, bersama mereka lembaran-lembaran catatan. Mereka mencatat (orang-orang yang datang shalat), apabila imam telah keluar (untuk memberi khutbah), maka lembaran-lembaran itu ditutup.” (Hadits Hasan, Ahmad:21756, dinilai Hasan oleh al-Albani)

2)-Membaca al-Quran atau memasang rakaman bacaan al-Quran dengan kuat.
Kata Nabi Shalallaahu ‘alaihi wa sallam: “Ketahuilah sesungguhnya kalian semua bermunajat kepada Tuhan. Oleh karena itu, janganlah sebahagian kalian mengganggu sebahagian yang lainnya, dan janganlah sebahagian mengangkat suara atas yang lainnya dalam membaca al-Quran”, atau baginda berkata “di dalam solat.” (Shahih, Abu Daud:1332, dishahihkah oleh Ibn Abdil Barr dan al-Albani)

3)-Bermain tasbih, bersiwak dan lain-lain ketika mendengar khutbah.
Nabi Shalallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Barangsiapa memegang batu kerikil [ketika khutbah], maka dia telah berbuat hal yang sia-sia.” (Shahih, Muslim:857)

4)-Masih melakukan urusan keduniaan apabila adzan telah berkumandang.
Firman Allah subhanhu wa ta’ala : “Wahai orang-orang Yang beriman! apabila diserukan azan untuk mengerjakan sembahyang pada hari Jumaat, maka segeralah kamu pergi (ke masjid) untuk mengingati Allah dan tinggalkanlah berjual-beli (pada saat itu); Yang demikian adalah baik bagi kamu, jika kamu mengetahui ” (Surah al-Jumuah:9)

5)-Bercakap ketika sedang ada khutbah.
Rasulullah Shalallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Jika engkau berkata kepada teman engkau “Diam” pada hari Jumaat dan imam sedang berkhutbah, maka engkau telah membuat sesuatu yang sia-sia.” (Sahih,al-Bukhari:934, Muslim:851)

6)- Bersandar ke dinding dan tidak menghadap khatib.
Kata Ibn Mas’ud r.a: “Jika Rasulullah SAW sudah berdiri tegak di atas mimbar, maka kami menghadapkan wajah kami ke arah beliau.” (Hasan, at-Tirmizi:509, disahihkan oleh al-Albani)

7)-Duduk dengan Memeluk Lutut Ketika Khatib Berkhotbah
“Sahl bin Mu’ad bin Anas mengatakan bahwa Rasulullah melarang Al Habwah (duduk sambil memegang lutut) pada saat sholat Jumat ketika imam sedang berkhotbah.” (Hasan. HR. Abu Dawud, Tirmidzi)

Sumber :
http://kata2-hikmah-ofa.blogspot.com/2011/03/apa-yang-hendaknya-kita-lakukan-dan.html

Wednesday, March 30, 2011

'Nota Hati Seorang Lelaki' ( Pahrol Mohd Juoi )

Inilah cerita benar. Cerita benar seorang penulis yang Berjaya. Beginilah
kisahnya...


Entahlah apa yang selalu bermain pada fikiran ayah. Apabila saya ingin
pulang kembali ke kota, dia kerap minta duit. Seakan-akan mendesak....

" Ada duit? Minta ayah sedikit.."


Saya masih ingat waktu itu kehidupan saya terlalu sukar. Untuk mendapat
seratus ringgit di dalam poket pada satu-satu masa pun payah. Kalau balik
kampung selalunya duit yang ada hanya cukup-cukup tambang. Mujurlah, isteri
dan anak-anak saya sudah faham. Alhamdulilah mereka 'sporting' dan tidak
banyak meragam.


"Emak, ayah asyik minta duit. Bukan tak mahu bagi, tapi saya memang tak ada
duit," Bisik saya kepada emak. Emak seperti biasa, berwajah selamba, sukar
ditembak reaksinya.

" Bagilah beberapa yang ada," cadang emak pendek.

"Takkan 5 ringgit?"

Emak mengganguk.


Saya rasa bersalah untuk memberi ayah wang sebanyak itu. Apalah yang boleh
dibeli dengan wang 5 ringgit....Tapi kerana tidak mahu menghampakan harapa
ayah dan ikutkan cadangan emak, saya gagahi juga memberinya.

Ayah selalunya tersenyum menerima pemberian saya. Tetapi yang mengejutkan
ialah apabila kami sekeluarga berada dalam perut bas dalam perjalanan pulang
ke kota. Di kocek anak saya sudah terselit wang sepuluh ringgit. Siapa yang
bagi kalau bukan ayah? 10 tolak 5, saya masih 'untung' 5 ringgit. Geli hati
mengenangkannya.


Begitulah selalunya tahun demi tahun. Apabila kami pulang ziarah ke kampung,
saya akan memberi pemintaan ayah. Kengkadang terlupa, tetapi ayah akan
selalu mengigatkan. Akhirnya, saya memang sediakan peruntukan khas untuk
diberikan kepada ayah setiap kali pulang kampung. Kedudukan ekonomi saya
yang masih goyah kekadang hanya mengizinkan wang dua ringgit untuk diberikan
kepada ayah. Ironinya, ayah tetap dengan pemintaannya dan tetap tersenyum
apabila menerima. Tidak kira berapa jumlahnya. Emak terus-terusan selamba.
Saya masih sukar menandingi ketajaman rasa seorang isteri (emak) dalam
memahami hati suaminya (ayah).


Begitupun setiap kali dalam perjalanan pulang, kocek anak saya akan jadi
sasaran. Kekadang itulah duit pelengkap membeli tiket pulang. Ayah akan
setiap memasukkan duit yang melebihi jumlah saya berikan kepadanya. Saya
tidak mengambil masa lama untuk memahami apa maksud tersirat disebalik
perlakuan ayah itu. Dia meminta wang pada saya bukan kerana 'tidak ada',
tetapi dia ada sesuatu yang lebih besar ingin dicapainya atau
disampaikannya.


Namun, secara bertahap-tahap buku tulisan saya semakin mendapat sambutan.
Bukan itu sahaja, perniagaan yang saya mulakan secara kecil-kecilan semakin
membesar. Kalau dulu kami pulang ke kampung dengan bas, tetapi selepas
beberapa tahun saya pulang dengan kereta milik sendiri. Saya masih ingat
komen ayah ketika saya pulang dengan kereta kecil Kancil milik kami sendiri.
"Nanti, besarlah kereta kamu ini...." ujur ayah senyum.


Apapun saya tetap memenuhi permintaan ayah setiap kali pulang ke kampung.
Wang saya dahulukan kepadanya. Dan ayah juga konsisten dengan sikapnya, ada
sahaja wang yang diselitkan dalam kocek anak saya.


" Eh tak payahlah ayah..." sekarang saya mula berani bersuara. Ekonomi
keluarga sudah agak stabil. Malu rasanya mengambil duit ayah walaupun
perantaraan pemberian datuk kepada cucunya. Saya tahu dan sedar, hakikatnya
ayah hendak memberi kepada saya sejak dulu, tetapi sengaja atau tidak ingin
saya merasa segan, duit diberi melalui anak.


"Kenapa, dah kaya?" usik ayah. Hendak tak hendak, duit dikocek anak tetap
diselitkannya. Cuma sekarang bezanya, duit itu tidak lagi 'dikebas' oleh
saya. Dan dalam hati, saya mula berasa senang kerana jumlah yang saya
berikan kepada ayah, kini sudah melebihi apa yang mampu diselitkan ke kocek
anak saya. Tidak semacam dulu lagi, duit pemberian ayah kepada anak saya
sentiasa melebihi duit pemberian saya kepadanya.


Masin sungguh mulut ayah. Tidak sampai tiga tahun, kami bertukar kereta!. Di
samping menulis, saya menjadi penerbit. Perniagaan semakin rancak. Oleh
sebab bilangan anak bertambah dan keperluan kerja yang meningkat saya sudah
membeli MPV utuk kegunaan harian. Anak-anak mula menjejak menara gading.
Kehidupan semakin laju dan aktiviti semakin rancak. Namun sibuk sekalipun
saya tetap pulang menziarahi ayah dan ibu. Anehnya ayah tetap memberi kepada
anak saya walaupun kini saya telah dikenali sebagai korporat yang berjaya.
Rupa-rupanya, ayah memberi bukan kerana kekurangan atau kelebihan kami,
tetapi dia MEMBERI KERANA ALLAH. Mencontohi Allah al-Wahhab itu!

Anda ingin tahu apa pesan penulis itu kepada saya? Ya, mari kongsi bersama :


" Kini aku benar-benar faham bahawa ibu ayah yang tua bukan beban dalam kehidupan di dunia, lebih-lebih lagi dalam kehidupan di akhirat. Mereka bukan 'liabiliti' tetapi sebenarnya aset untuk kita (walaupun istilah itu sebenarnya kurang atau tidak tepat kerana ibubapa bukan benda). Rugi betul siapa yang mempunyai ibu bapa yang telah tua tetapi mengabaikannya.


"memberi kepada ibu bapa hakikatnya memberi kepada diri sendiri. Walaupun itu bukan niat kita ketika memberi, tetapi percayalah rezeki berganda akan pulang kepada kita semula. DOA MEREKA MUSTAJAB. Harapan mereka kenyataan. Kasih mereka bekalan. Benarlah sepertimana sabda Rasulullah s.a.w, keredhaan Allah terletak kepada keredhaan ibu bapa."


Baiklah, inilah sebenarnya rahsia 'perniagaan' yang jarang-jarang diperkatakan oleh tokoh korporat. Juga tidak pernah ditulis dalam mana-mana buku perniagaan. Masih punya ibubapa? MEMBERILAH KEPADA MEREKA. Tidak ada?
Tidak mengapa, memberilah kepada anak-anak anda. Tidak ada juga? Memberilah kepada sesiapa sahaja. Kita sentiasa berfikir untuk memberi. Memberi kepada orang lain bererti memberi kepada diri kita sendiri walaupun itu bukan maksud kita ketika mula memberi!

SUMBER : https://sites.google.com/site/pkpsmpp/

Monday, March 14, 2011

Permaidani - Aris Ariwatan

Rimbun dan redup kasihMu
Kau tempat ku berpayung
Di manakah lagi dapat ku rebahkan
Rasa gundah ini

Nun Kau teguh di sana
Pengasih dan penyayang
Pun ku masih terleka
Meneguk ihsanMu
Walau ku sedari

Oh… nyamannya
Bila dipelukkan rinduMu
Mengimbaulah sentosa

Bentangkan ku permaidani
Dari baldu berwarna putih
Moga tak ku terasakan
Cubaan yang ku galas ini
Kepada Mu titianku
Hijrahkanlah diri ini....